SumberDaftar Pustaka. Berdasarkan KBBI, daftar pustaka adalah daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, nama penerbit, dan sebagainya yang ditempatkan di bagian akhir suatu karangan atau buku dan disusun menurut abjad. Penulisan daftar pustaka yang benar mutlak menjadi syarat sebuah karya dapat disebut karya akademik atau tidak.
Carilah Ide AndaRiset Genre Gaya Penulisan AndaBuatlah Outline Garis BesarMulailah Dengan Awal Yang MenarikFokuslah Pada Gaya Menulis AndaPikirkanlah Para Pembaca AndaTetapkan Target TulisanAtur Rutinitas MenulisSiapkan Ruang MenulisPakai Aplikasi Menulis Dengan MaksimalJaga Motivasi AndaRileks Ketika BuntuJangan Terburu-buru MenyelesaikannyaCarilah Penilaian TemanTemukan Penerbit Yang Tepat Menulis Buku kedengarannya cukup menyulitkan tapi ternyata tidak juga kok? Bagi segelintir Penulis, menulis adalah salah satu proses kreatif dari kehidupan. Kemampuan manusia menulis ada sejak lama, semenjak penemuan huruf, manusia mulai menuliskan isi pikirannya ke dalam kertas untuk dibaca orang lain. Sekarang ini, menulis dalam bentuk tulisan yang sangat panjang kedengarannya sangat langka, terlebih banyak yang terbiasa tinggal “copy-paste” saja. Gemah-ripah penulisan tidak terasa hingar-bingarnya lagi. Syukurlah, sekarang ini geliat dunia buku mulai bangkit, banyak lahirnya penerbit baru yang sedang membuka jalannya tersendiri. Sebenarnya menulis buku tidak terlalu sulit, asalkan kita dapat menemukan langkah yang tepat dan terarah. Untuk membantu anda mencapai tujuan itu, kami berikan beberapa langkah produktif untuk menulis buku. Carilah Ide Anda Salah satu hal penting dalam membuat karya buku anda adalah menemukan ide besar. Sayangnya ide tidak datang begitu saja, terkadang ide datang dengan sendirinya. Tapi masalahnya kemudian, anda enggan melanjutkannya lagi. Saya teringat Rowling mendapatkan ide menulis Harry Potter, ketika keretanya mengalami keterlambatan keberangkatan dari Manchester ke stasiun King’s Cross London pada 1990. Lalu bagaimana dengan kita sendiri, tentu tidak banyak orang yang begitu saja menemukan ide besar begitu saja. Untuk hal itu, mulailah dengan mengajukan pertanyaan sederhana kepada diri sendiri Apa yang ingin saya tulis?Hal penting untuk ditulis?Siapa yang ingin membaca tulisan saya?Apakah ide ini bisa berjalan secara efektif? Jawaban pertanyaan-pertanyaan ini tentunya akan membantu anda mencari pilihan terbaik penulisan buku anda. Pada sisi lain, lihatlah koleksi buku anda, dengan melihatnya bisa membantu menggambarkan arah penulisan anda sendiri. Riset Genre Gaya Penulisan Anda Melihat diri sendiri adalah hal paling terpenting, anda dapat melihat tulisan anda sebelumnya, mulai dari catatan buku pribadi hingga tulisan pada media sosial yang pernah anda tulis. Jangan pernah malu melihat tulisan anda sendiri, anda mungkin bisa tercengang melihat tulisan anda sendiri, bahkan bisa tahu pada waktu mana tulisan anda mengalir begitu bebasnya. Tetapi jika ingin menulis hal yang berbeda, bisa lihat buku populer yang laris terjual pada market place, atau lihat pada situs BookDepository, mereka sangat baik dalam memetakan buku-buku sesuai dengan genrenya. Jadi kita akan tahu yang orang-orang suka baca. Lihat Juga Macam Genre Buku. Buatlah Outline Garis Besar Untuk menulis buku, ada baiknya membuat garis besar isi buku tersebut, agar mempermudah arus penulisan buku tersebut. Saya sendiri sebelum menuliskan tulisan ini saja, membuat beberapa poin-poin penting yang perlu sampaikan. Dengan membuat poin-poin kita akan tahu titik mana saja yang perlu tekankan, agar informasi ini sampai ke para pembaca. Lain dengan novel, outline garis besarnya tentu saja berbeda, hal paling berbeda adalah pada poin konflik yang tercipta pada novel tersebut. Outline garis besar penulisan ada pada awal, tengah, dan akhir, tentu kita menginginkan buku tersebut mengalir apa adanya. Yang paling penting anda memiliki karakter penulisan anda sendiri. Mulailah Dengan Awal Yang Menarik Setelah kita membuat outline dari penulisan buku, hal yang paling terberat adalah bagian pertama, karena pada bagian awal adalah letak pertama kali para pembaca masuk. Seperti pintu masuk menyelami dunia buku anda. Pada awal bagian buku itulah, bagaimana para pembaca tertarik. Setelah mereka melihat sampul, para pembaca akan melihat bagian-bagian awal buku tersebut. Tentu saja pada bagian awal anda harus mencoba bereksperimen, tidak hanya melulu hal yang umum, salah satu contoh Novel karya Milan Kundera. Dia memiliki ciri pengantar sangat berbeda, pembahasan awalnya berbeda, entah kenapa tiba-tiba kita masuk pada cerita yang berbeda lagi. Fokuslah Pada Gaya Menulis Anda Gaya penulisan bukanlah harus mengenai ciri khas penulisan anda, kalau belum merasa menemukan gaya penulisan anda. Anda boleh mengikuti gaya penulisan orang lain, Seperti Bertrand Russel, pada masa penulisannya dia mencoba mengikuti gaya penulisan John Stuart Mill. Dengan mengikuti gaya penulisan penulis lain, lama kelamaan anda akan mampu menemukan gaya penulisan anda sendiri. Kalau belum menemukan, sesekali cobalah menulis pada waktu senggang, atau bisa sesekali langsung menuliskan ketika ada hal yang ingin perlu sampaikan. Sebenarnya dengan menulis secara seketika ketika datang ide, itu terasa sangat baik, tak hanya melatih gaya penulisan anda. Tapi juga akan menambah keragaman kosa kata serta kalimat. Pikirkanlah Para Pembaca Anda Meskipun menulis adalah bentuk ekspresi dari sebuah pikiran. Kita perlu juga, mengetahui para pembaca sukai. Alih-alih ingin membuat sesuatu tulisan yang berbeda malahan para pembaca tidak mengerti isi tulisan anda. Cara mengetahui apa yang para pembaca sukai dengan melakukan riset pada situs penjualan buku. Pada situs BookDepostory sudah menampilkan buku mana saja yang menjadi Best Sellers. Tapi akan menjadi berbeda, kalau anda menulis untuk segmen tertentu, pastinya anda sendiri sudah memiliki alasan tersendiri untuk menulis buku tersebut. Tidak dapat pungkiri, buku yang bagus belum tentu Best Seller, ada banyak buku yang mengilhami para penulis besar tapi berasal bukan dari buku Best Seller. Tetapkan Target Tulisan Menetapkan target penulisan adalah hal terpenting pada penulisan buku, sebenarnya sudah banyak yang mengajarkan ini. Dari mulai membiasakan menulis 500-750 kata per hari, dengan cara ini sangat bermanfaat sekali bagi yang belum terbiasa menulis sama sekali. Dengan asal corat-coret tulisan dari 500-750 kata perhari, lambat laun tidak akan terasa tulisan anda sendiri akan bertambah banyak, pada titik tertentu tidak akan terasa, tulisan anda mencapai kata per sesi anda menulis. Kalau sudah biasa melatih hal demikian, anda bisa menetapkan target penulisan buku anda sendiri. Menulis buku itu bukanlah hal cepat, bukan sistem kebut semalam. Menulis sebuah buku itu adalah menabung kata. Sebenarnya buat saya pribadi menyelesaikan buku dalam waktu kurang setahun sudah sangat cepat sekali. Sudah tahukan, kalau rutinitas keseharian kita suka menghambat hal yang kita inginkan, terlebih yang sudah terjebak dalam dunia pekerjaan, waktu menulis akan menjadi hal sempit bagi anda. Tapi cobalah Petakan waktu anda dalam sehari, pada titik waktu mana yang bisa anda luangkan dalam sehari. Pertanyaan dasarnya begini Kapan saya memiliki waktu luang paling banyak? Dalam sehari atau minggu?Pada jam berapa saya lebih produktif menulis?Bagaimana saya mengatur jarak setiap sesi penulisan? Setelah anda melihat diri sendiri, anda akan tahu bagaimana anda memanfaatkan jadwal dan mengatur waktu penulisan anda sendiri. Jangan terlalu banyak mengambil banyak waktu, nanti anda bisa jatuh dalam kebosanan. Niatnya agar cepat selesai, malahan tulisan anda semakin memburuk. Tidak semestinya seperti ruang kerja anda. Ruangan untuk menulis untuk keperluan menjaga konsentrasi dan ide-ide anda. Anda bisa menulis pada kamar anda sendiri. Bagi anda yang menyukai kesunyian dan hening, carilah ruangan untuk menulis yang tergolong sunyi, terlebih kita tahu ada saja gangguan tiap harinya, bisa berupa suara kendaraan serta lainnya. Zaman yang serba canggih sekarang ini, memungkin anda menulis pada waktu kapan saja, bisa pada waktu perjalanan berangkat kantor, jam istirahat, atau bisa juga ketika sedang rileks di kamar tidur. Sekarang tidak perlu lagi menenteng laptop kemana saja. Dengan Android atau Iphone anda, bisa menjadi media menulis. Dengan menggunakan aplikasi menulis yang tepat, anda bisa lebih produktif, baik itu menggunakan Microsoft Word atau Google Docs. Sekarang ini 2 aplikasi tersebut sudah mampu saling hubung, satu sama lainnya, and tidak perlu menyimpan data tulisan pada flashdisk lagi. Setelah anda selesai menulis dengan laptop, lalu berpindah ke telepon genggam anda dapat kita lakukan sekarang ini. Jaga Motivasi Anda Menjaga motivasi diri adalah hal yang paling sulit, seringnya pada awal penulisan anda sangat semangat sekali, tapi karena mengatur waktu dan pikiran anda terlalu padat, anda akan terjerumus pada kebosanan. Ketika muncul kebosanan anda perlu lihat kembali, kenapa anda memulai tulisan tersebut. Dan cobalah melihat sejauh mana tulisan anda. Bisa dengan mengkoreksi kesalahan kata, atau juga bisa membaca tulisan itu kembali. Rileks Ketika Buntu Ketika anda mulai pada titik buntu, terlebih anda sudah menjaga motivasi menulis anda, memang baiknya berhenti sebentar. Cari aktivitas lain yang bisa mengobati kebuntuan anda. Anda bisa jalan-jalan kemana saja dahulu , entah itu ke Coffee Shop atau pergi ke tempat anda bisa menghibur diri sendiri. Nantinya kita bisa menemukan sendiri sendiri kebuntuan tanda tanya tersebut. Mengistirahatkan pikiran penting sekali, makanya sejak awal mengatur ritme penulisan sangatlah penting sekali. Jangan Terburu-buru Menyelesaikannya Kita sudah tahu terburu-buru menyelesaikan adalah hal buruk dalam setiap kegiatan. Anda boleh saja menunda sebentar, terlebih sudah memasuki bagian akhir buku tersebut. Luangkan waktu untuk mencari alternatif penutup tulisan anda, hampir sama pada waktu awal anda menulis. Mencari penutup tulisan anda sangatlah penting sekali, karena pada akhirnya para pembaca bisa menarik kesimpulan menyukai tulisan anda. Carilah Penilaian Teman Meminta penilaian orang lain adalah hal yang paling tepat setelah tulisan buku anda selesai. Anda juga harus mampu menerima dan memahami penilaian teman anda. Kalau masih merasa kurang sreg, anda bisa meminta penilaian teman anda lainnya. Tapi baiknya pada poin-poin penting tulisan anda. Anda bisa membagikan pengantar buku anda saja, tidak perlu menyeluruh, kalau anda merasa perlu keseluruhan penilaian teman anda. Boleh juga kok memberikan draft tulisan anda seluruhnya, Temukan Penerbit Yang Tepat Pada bagian ini anda bisa memberikan draft tulisan anda kepada penerbit besar yang telah anda tuju. Pastikan anda tahu syarat-syarat agar tulisan anda diterbikan, Jika sudah anda kirim tapi belum mendapatkan jawaban, Anda bisa kok mencari Penerbit Indie. Ketika menerbitkan Penerbit Indie, seluruh biaya penerbitan itu ditanggung anda, Yang paling penting adalah anda harus siap dengan biaya dan strategi marketing anda sendiri. Lihat Juga Cara Menerbitkan Buku. Sebagaimanabuku pada umumnya maka ada sampul yang disebut juga sebagai cover. Bagian cover terbagi dua, yakni cover depan dan cover belakang. Pada buku ajar, cover depan berisi judul utama, sub judul, nama penulis, dan nama penerbit. b. Punggung Buku Penulisan Daftar Pustaka, Urutan, dan Contoh Menulis Daftar Pustaka yang Benar – Dalam bahasa Indonesia ada istilah yang namanya daftar pustaka. Anda tentu sudah sangat familiar dengan istilah yang satu ini. Daftar pustaka dapat dilihat pada halaman terakhir sebuah buku, baik itu buku fiksi maupun non fiksi. Penulisan daftar pustaka berbeda dengan menulis kalimat biasa. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat menulis daftar pustaka. Ketentuan ini sudah diatur dalam kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar, atau sesuai EYD. Dalam menulis daftar pustaka juga harus sesuai dengan urutan komponen yang ada di dalamnya. Penulisan Daftar PustakaDaftar IsiPenulisan Daftar PustakaManfaat Daftar PustakaTata Cara Penulisan Daftar PustakaUrutan Daftar PustakaContoh Penulisan Daftar Pustaka Daftar Isi Penulisan Daftar Pustaka Manfaat Daftar Pustaka Tata Cara Penulisan Daftar Pustaka Urutan Daftar Pustaka Contoh Penulisan Daftar Pustaka Sebelum membahas terkait penulisan daftar pustaka, ada baiknya Anda paham apa definisi daftar pustaka itu sendiri. Secara umum, daftar pustaka merupakan daftar rujukan atau referensi buku-buku ilmiah yang mendukung penulisan sebuah karya tulis, utamanya karya tulis ilmiah. Karya tulis ilmiah harus bisa dibuktikan dengan berbagai teori yang mendukung. Maka dalam karya tulis ini harus ada daftar pustaka dengan buku referensi yang bisa dibuktikan. Ketika buku referensi tidak bisa dibuktikan, maka karya tulis tersebut akan susah diterima. Daftar pustaka ini juga punya istilah lain dalam bahasa Indonesia. Apa saja itu? Ada sumber pustaka, referensi, rujukan, dan pranala. Istilah yang paling sering ditemui adalah daftar pustaka dan referensi. Perlu diketahui jika daftar pustakanya adalah buku, maka ada tiga jenis sumber buku yang biasanya dicantumkan dalam halaman daftar pustaka. Apa saja jenis yang dimaksud tersebut? Buku Dasar Sebelum masuk ke tema khusus atau pokok bahasan utama, tentu dalam buku yang Anda tulis ada bahasan garis besarnya. Bahasan ini disebut dengan bahasan umum yang nanti arahnya juga tetap pada pokok bahasan utama. Untuk pembahasan umumnya ini, maka digunakan buku dasar sebagai sumbernya. Buku yang digunakan adalah yang tidak terlalu spesifik, namun tetap membahas pokok bahasan utama karya tulis. Buku Khusus Kedua ada buku rujukan khusus. Buku yang harus digunakan dengan kategori khusus ini adalah buku yang membahas pokok utama. Buku ini tentu harus lebih spesifik membahas tema atau judul yang Anda buat. Buku Pelengkap Terakhir ada buku pelengkap. Sesuai namanya, buku jenis ini hanya difungsikan untuk melengkapi karya tulis yang sedang digarap. Tema bukunya pun tidak harus menyesuaikan dengan tema pokok bahasa. Bahkan bisa sangat berbeda jauh, namun tetap punya inti manfaat di dalamnya. Manfaat Daftar Pustaka Sebelum beranjak ke pembahasan tata cara menulis daftar pustaka, Anda harus tahu bahwa penulisan ini pasti punya manfaat dibaliknya. Beberapa manfaatnya adalah sebagai berikut Etika Penulisan Kaidah bahasa Indonesia sudah menentukan berbagai aturan penulisan. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pada penulis dengan sumber yang sudah dipusatkan. Aturan tersebut juga dikenal dengan etika kepenulisan. Etika penulisan juga menjadi rujukan para pakar dalam menilai sesuai atau tidaknya karya tulis yang dibuat. Maka menulis daftar pustaka dengan baik dan benar adalah sebuah keharusan, yang akan menentukan baik atau tidaknya tulisan yang sudah Anda buat. Dengan begitu, Anda sudah memenuhi etika penulisan yang baik sesuai kaidah. Simbol Terima Kasih Karya yang Anda buat akan diterima dengan baik apabila sumber dan kebenarannya bisa dibuktikan. Ini menjadi salah satu tantangan untuk Anda mencari buku rujukan yang sudah dibenarkan. Tentunya saat menggunakan rujukan ini tidak bisa secara diam-diam saja. Untuk itu, Anda bisa mengucapkan rasa terima kasih pada buku rujukan yang sudah digunakan dan mendukung selesainya penulisan karya tulis. Menulis daftar pustaka ini juga bisa menjadi simbol ucapan terima kasih pada para penulis buku rujukan. Para penulis buku rujukan akan merasa karyanya dihargai dan digunakan dengan semestinya, sehingga ilmunya pun tidak berhenti pada bukunya saja. Daftar pustaka akan menjadi bahasa tersirat untuk mengungkapkan rasa terima kasih Anda. Pendukung Ide Sering kali dalam menulis karya tulis, dibutuhkan contoh atau ide agar tulisan semakin menarik dan layak baca. Menentukan ide pun tidak harus didapat dari kondisi sekitar. Anda juga bisa mendapatkan ide menarik dari buku referensi yang dibaca. Apalagi jika tema karya yang akan ditulis punya kesamaan kasus dengan buku referensi, maka Anda hanya perlu memoles atau memodifikasi dengan baik agar terlihat unik. Dari sini dapat diketahui bahwa buku-buku dalam daftar pustaka punya peran yang cukup penting. Buku rujukan yang ditulis daftarnya pun bisa menjadi pendukung penulisan karya tulis Anda. Selain menjadi ide kepenulisan Anda, orang lain yang membaca buku Anda pun bisa saja terinspirasi saat melihat daftar pustaka yang ditulis di sana. Dengan begitu, Anda jadi bisa berbagi ide dengan orang lain. Pembuktian Data Penulisan karya tulis ilmiah, tentu harus memiliki dasar yang dijadikan bahan menulis. Setiap data di dalamnya juga tentunya harus sesuai. Kecuali jika buku tersebut isinya adalah buku yang seluruhnya fiksi. Untuk bisa membuktikan data yang tercantum adalah benar, maka daftar pustaka inilah yang dijadikan rujukan untuk mencari kebenarannya. Penilai karya tulis ilmiah pun akan dimudahkan dengan sistem kepenulisan rujukan ini. Mereka bisa membuktikan dengan mudah data yang sudah dicantumkan dalam buku karya tulis tersebut. Sebagai Referensi Silang Bagi Anda yang sudah sering terjun dalam kepenulisan karya tulis, mungkin sudah sangat familiar dengan istilah referensi silang. Referensi ini maksudnya adalah ketika Anda harus menyebutkan pada halaman berapa dan dalam buku apa data tersebut diambil. Pencarian dasar penulisan pun jadi lebih mudah ditemukan. Apalagi dalam karya tulis ilmiah memang sering kali penulis harus menunjukkan referensi silangnya. Tata Cara Penulisan Daftar Pustaka Seperti yang dikatakan sebelumnya, daftar pustaka harus ditulis dengan baik dan benar sesuai kaidah bahasa yang baik dan benar. Beberapa komponen dari buku referensi harus dimasukkan. Cara menulisnya juga harus urut dan memperhatikan tanda baca sebaik mungkin. Lantas apa saja komponen yang ada dalam daftar pustaka? Dan bagaimana tata cara penulisan yang benar? Berikut ini bisa Anda simak penjelasannya Nama Pengarang Hal paling utama yang harus Anda tuliskan pada daftar pustaka adalah nama pengarang atau penulis buku referensi tersebut. Adapun penulisan nama ini harus dibalik, kata kedua dari nama diletakkan di depan dan kata pertamanya di belakang. Saat membalik nama tersebut pun, kedua kata dari nama tersebut harus dipisah dengan tanda koma. Contohnya Ani Mulyani menjadi Mulyani, Ani. Jangan lupa untuk mengakhirinya dengan tanda baca titik. Sedangkan untuk nama penulis yang punya 3 kata dalam namanya, maka hanya kata terakhirnya saja yang diletakkan di awal. Kata kedua dan ketiga tidak perlu dibalik dan tidak perlu dipisah dengan tanda koma. Contohnya Setiawati, Vivi Ayu. Dalam beberapa kasus, tidak menutup kemungkinan jika satu buku ditulis oleh dua orang penulis. Lantas, bagaimana cara menuliskan namanya? Nama penulis pertama aturannya mengikuti pembalikan nama seperti pada contoh. Namun, penulis kedua namanya ditulis normal atau sesuai nama aslinya tanpa dibalik dan tanpa mencantumkan tanda koma. Adapun aturan penulisan nama saat buku tersebut ditulis oleh lebih dari dua orang, maka hanya nama pertama yang dibalik. Selanjutnya tuliskan dkk atau Lalu, bagaimana jika referensi yang diambil adalah dari penulis yang sama? Untuk menuliskannya, Anda hanya perlu memuat satu baris nama saja. Baris berikutnya, Anda bisa buat garis lurus horizontal berukuran 10 spasi dan diakhiri titik. Contohnya Mulyani, Ani _________ . _________ . Tahun Terbit Dalam daftar pustaka juga harus dicantumkan tahun terbit buku referensi tersebut. Peletakannya setelah nama penulis. Sama halnya dengan nama penulis, penulisan tahun ini juga harus diakhiri dengan tanda baca titik. Contohnya Mulyani, Ani. 2020. Judul Buku Referensi Berbeda halnya dengan dua komponen di atas, kali ini judul buku referensi harus ditulis dengan cetak miring. Dalam aturan MS. Word, yang dipakai adalah tanda I. Namun, kadang kala ada juga yang menuliskannya dengan ditandai garis bawah. Judul ini letaknya tepat di belakang tahun terbit buku referensi. Tanda baca yang digunakan juga adalah tanda titik ., Contohnya Mulyani, Ani. 2020. Membaca Pintar. Kota Terbit Kota terbit atau kota penerbit ini diletakkan setelah tanda titik yang mengakhiri judul buku. Berbeda dengan komponen lain di atas, kota penerbit ini diakhiri dengan tanda baca titik dua . Contohnya adalah Mulyani, Ani. 2020. Membaca Pintar. Semarang Penerbit Komponen terakhir yang harus dimasukkan dalam daftar pustaka adalah nama penerbit buku referensi tersebut. Nama penerbit yang dimaksud adalah nama PT atau percetakan yang menerbitkan buku referensi tersebut, bukan nama orangnya. Letak nama penerbit ini ada di akhir, setelah penulisan kota penerbit. Setelah penulisan nama penerbit, diakhiri dengan tanda baca titik .. Urutan Daftar Pustaka Setelah tahu apa saja komponen yang harus dimasukkan dalam daftar pustaka, maka selanjutnya Anda juga harus tahu bagaimana urutan komponen-komponen itu secara baik dan benar. Urutan ini memang sudah ditetapkan dalam kaidah bahasa dan tidak bisa diubah sesuai selera. Hal ini karena aturan dalam kaidah sudah dipusatkan, sehingga memudahkan para penulis karya ilmiah dalam menulis referensinya. Adapun urutan daftar pustaka dimulai dari Nama penulis Tahun terbit buku referensi Judul buku referensi Kota penerbit Penerbit Komponen berurutan tersebut biasa disingkat dengan NATAJUKOPEN. Singkatan ini akan memudahkan Anda dalam mengingat urutan daftar pustaka yang benar. Dengan begitu, tidak ada lagi alasan lupa urutan komponen dan berakhir dengan penyusunannya yang awur-awuran. Contoh Penulisan Daftar Pustaka Seperti dikatakan di awal, beberapa buku referensi memiliki komponen yang lebih beragam, sehingga penulisannya juga harus diperhatikan dengan baik. Agar lebih mudah mempraktikkan penulisannya, berikut di bawah ini bisa Anda simak beberapa contohnya Mulyani, Ani. 2020. Membaca Pintar. Semarang PT. Adi dan Dimas Aditya. 2007. Pandai Berbahasa. Jakarta Media Hadi dkk. 2016. Damai Dalam Adat. Yogyakarta Publisher. Dari ketiga contoh di atas, sudah ada beberapa variasi penulisan referensi yang berbeda, mulai dari yang penulisnya satu orang, dua orang, hingga banyak orang. Anda bisa sesuaikan dengan buku referensi yang digunakan. Berbagai penjelasan di atas, bisa menjadi acuan wawasan untuk Anda yang masih belum lihai dalam penulisan daftar pustaka. Mari hargai dan buktikan data dalam karya tulis, dengan daftar pustaka yang baik dan benar. Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu Kost Dekat UGM Jogja Kost Dekat UNPAD Jatinangor Kost Dekat UNDIP Semarang Kost Dekat UI Depok Kost Dekat UB Malang Kost Dekat Unnes Semarang Kost Dekat UMY Jogja Kost Dekat UNY Jogja Kost Dekat UNS Solo Kost Dekat ITB Bandung Kost Dekat UMS Solo Kost Dekat ITS Surabaya Kost Dekat Unesa Surabaya Kost Dekat UNAIR Surabaya Kost Dekat UIN Jakarta . 194 494 280 482 243 214 132 51