FilosofiKacang Hijau ( tolong delete min salah kamar ) Sewaktu cinta datang, percayalah kita tidak bisa memilih siapa yang hendak menjadi tuan dari rasa itu. Saat ku coba menulis ini tentangmu dan semua yang pernah dilalui kita bersama, herannya aku seperti sulit menemukan kata-kata. Aku yang biasa menyihir orang dengan kata, kali ini justru
Bubur kacang hijau, often abbreviated as burjo, is a traditional porridge made from mung beans, palm sugar and coconut milk. It’s deliciously sweet and packed with a lot of nutrients. Children and adults love this dish, and this dish contributes to the community, too! Burjo is often distributed in POSYANDU Pos Pelayanan Terpadu, a monthly clinic that provides vaccinations and nutritional supplements to children and pregnant women, to help nourish children. Among Indonesians, bubur kacang hijau is a popular snack. Hawkers peddle it on food carts, and it is also available at permanent warung tenda food tent stalls that sell roti bakar grilled bread. People usually enjoy it in the evening with family or friends, but they also have it for breakfast and anytime during the day. Just like any other Indonesian dish, burjo is enjoyed wherever and whenever we feel like it. Sambals & Sauces e-Cookbook Sign up for our newsletter and receive our Sambals & Sauces recipe e-book for free in your inbox. It includes recipes that are not yet online! This porridge can be served either warm or cold. When served cold, ice is added and it is called es kacang hijau or kacang hijau with ice. Es kacang hijau is refreshingly great on a hot day. Sometimes people make a very thin, watery burjo, then portion it into small plastic bags, tie each with a rubber band, and freeze them to make popsicles. It’s delightful for children as it is sweet, fun and yet healthier than other popsicles, which are made from syrup. When taken warm, this dish is often served with additional toppings such as black glutinous rice, durian, jackfruit, etc., meant to complement the flavour of the Always choose new beans when cooking this dish to get the best results. Soak the beans before cooking to reduce the cooking time. Some people like their porridge thinner and some prefer it thicker. To thicken the porridge, add a little bit of rice flour. I personally like this porridge a little bit thick and I really love eating it piping hot during a cold, rainy day. After a bowl of this sweet, creamy and gingery mung bean porridge, I am always ready to brace even the worst weather Print Description This delicious dessert porridge, made of coconut milk and mung beans, is an addictive yet healthy sweet snack full of nutritional 250 mung beans 150 gr palm sugar 2 pandan leaves, knotted 4 cm ginger, peeled, sliced 1 tbsp sugar Pinch of salt 1 lt water 2 tsp rice flour optional 150 ml coconut milk Cook Mode Prevent your screen from going dark Wash the mung beans thoroughly and then soak for 1 hour. Boil the palm sugar with 200 ml water out of the 1 litre until it’s completely dissolved. Set aside. Put the mung beans in a cooking pot, add the remaining water, pandan leaves and ginger. Cook the mung bean over medium high heat. When the soup boils, lower the heat to medium low. Sieve the palm sugar syrup and add it to the soup. Add sugar and salt. Cook for about 1 hour or until the mung bean is tender. Add more hot water if necessary. Dilute the rice flour with 2 tbsp of water, and then slowly add it to the porridge. Stir gently. Add the coconut milk, and cook for another 5 minutes. Turn off the heat. The mung bean porridge is ready to serve. Keywords Non-spicy, Vegan, Common ingredients, ginger
Caramembuat resep bubur kacang hijau ala Madura: Setelah direndam, rebus kacang hijau selama kurang lebih 5 menit; Setelah itu, matikan kompor dan diamkan selama 30 menit tanpa membuka tutup panci; Ulangi langkah pertama agar kacang hijau semakin empuk; Setelah empuk, tambahkan gula pasir dan aduk rata. Lalu, masukkan larutan tepung tapioka
Bubur suro bukanlah sesajen yang bersifat animistik, namun lebih dari itu memiliki banyak makna di dalamnya. Bagi umat Muslim, terutama yang tinggal di pulau Jawa, tahun baru Islam merupakan salah satu hari yang istimewa dan penuh makna. Dirayakan setiap tanggal 1 Muharram dalam kalender Hijriyah, tahun baru Islam di beberapa daerah akan dimeriahkan dengan berbagai prosesi adat, mulai dari ruwatan, melaksanakan tirakatan, hingga kirab budaya. Sebab, tahun baru Islam memang bertepatan dengan datangnya hari pertama bulan Suro dalam kalender Jawa. Tanggal 1 Suro atau 1 Muharram dalam tarikh Islam atau 1 Asyura diperingati oleh masyarakat Jawa dengan cara khas dan dilaksanakan secara turun-temurun selama berabad-abad. Seperti halnya dalam tradisi dan budaya yang lain, setiap ritual pelintasan rites of passage selalu diiringi dengan elemen kuliner sebagai lambang. Masyarakat Jawa menghadirkan bubur suran atau bubur suro pada malam menjelang datangnya 1 Suro. Dalam konsep Jawa, setelah lewat pukul empat petang dianggap sudah memasuki hari baru. Bubur suro bukanlah sesajen yang bersifat animistik. Foto Cookpad Bubur suro dibuat dari beras, santan, garam, jahe, dan sereh. Rasanya gurih dengan nuansa asin-pedas yang tipis. Di atas bubur suro ditaburi serpihan jeruk bali dan bulir-bulir buah delima, serta tujuh jenis kacang, yaitu kacang tanah, kacang mede, kacang hijau, kedelai, kacang merah, kacang tholo, dan kacang bogor yang sebagian digoreng, sebagian direbus. Tak lupa juga beberapa iris ketimun dan beberapa lembar daun kemangi. Bubur Suro memang tak hanya berfungsi sebagai pengganjal lapar, namun terdapat banyak makna dan doa dalam sepiring bubur tradisional Jawa tersebut. Bubur suro merupakan pengejawantahan rasa syukur manusia atas keselamatan yang selama ini diberikan oleh Allah SWT. Namun di balik itu, bubur suro Jawa selain simbol dari keselamatan, juga pengabadian atas kemenangan Nabi Musa as, dan hancurnya bala Fir’aun. Oleh karena itu barang siapa berpuasa dihari asyura’ seperti berpuasa selama satu tahun penuh, karena puasa di hari asyura’ seperti puasanya para Nabi. Intinya hari syura’ adalah hari istimewa. Banyak keistimewaan yang diberikan oleh Allah pada hari ini, di antaranya adalah pelipat gandaan pahala bagi yang melaksanakan ibadah pada hari itu. Hari ini adalah hari kasih sayang, dianjurkan oleh semua muslim untuk melaksanakan kebaikan, menambah pundi-pundi pahala dengan bersilaturrahim, beribadah, dan banyak sedekah terutama bersedekah kepada anak yatim-piatu. Bubur suro, baik yang dituangkan oleh Nabi Nuh as. maupun yang dimasak oleh para nenek moyang bukanlah satu-satunya bentuk sedekah yang harus dilaksanakan pada bulan Muharam. Bubur suro hanyalah perlambang bahwa bulan Muharram, awal tahun baru Hijrah merupakan momentum untuk memperkokoh persaudaraan. Karena sejatinya bubur suro yang telah dimasak tak mungkin disembunyikan, pastilah untuk dihidangkan. Ada baiknya hidangan itu dibagikan kepada tetangga dan sanak keluarga. Sebagai tanda syukur atas segala nikmat yang diberikan-Nya. Nikmat umur terutama. Jika demikian logikanya, maka bubur itu bisa diganti dengan parcel berisi buah-buahan, atau serantang maknan, atau beberapa tusuk sate maupun iga bakar. Karena subtansinya adalah bersilaturrahmi membagi rasa sukur kepada sesama.
. 438 396 44 9 354 128 245 81
filosofi bubur kacang hijau